Rabu, 09 Januari 2008

Jadi Headline

Sang jenderal besar itu kini tergolek lemah. Ditemani putrinya, penguasa orde baru 32 tahun lamanya tampak memprihatinkan. "Ia seorang jenderal besar."

Hari ini, sang jenderal besar itu memang fotonya terpampang di mana-mana. Hampir setiap koran besar, maupun televisi, adegan ini terlihat jelas. Seperti foto yang saya repro dari tayangan di TransTV dalam salah satu acaranya pagi hari ini.

Sembari tergolek lemah, presiden negara ini yang berhenti pada 21 Mei 1998 itu, mengalahkan ratusan rakyat kebanyakan yang tertimpa bencana. "Mereka bukan jenderal besar. Jadi masuk korannya kecil saja."

Tidak ada komentar: